Petualangan kali
ini mengingatkan saya pada film Around
the World in 80 Days. Bedanya, Phileas Fogg memakai balon udara untuk
melintasi benua, sementara saya dan rombongan untuk menikmati keindahan kawasan
pertanian di daerah pelosok Gold Coast.
Namanya saja
pengalaman pertama, berbagai pikiran konyol langsung melintas di kepala. Apakah
keranjang raksasa yang terbuat dari jalinan rotan ini muat dan kuat menampung
20 penumpang dewasa, termasuk 1 ‘pilot’? Bagaimana jika balon kami tertiup
angin hingga ke benua lain? Lalu apa jadinya kalau ada burung nakal yang
mencucuk balon kami hingga kempis?
Dari ketinggian |
Tetapi, semua ketakutan ini
menguap, berganti takjub begitu kami beranjak ke ketinggian di atas 1000 kaki. Padang
rumput yang tadinya terasa kasar diinjak, kini terlihat seperti karpet hijau tebal
yang halus. Serasi dengan corak hitam-putih dari ratusan kawanan sapi yang lahap
merumput. Danau tampak seperti cermin yang memantulkan warna langit. Tak ada
suara klakson mobil, atau deru motor, yang ada hanya keheningan. Hanya sesekali
saja terdengar suara mesin pembakar gas.
Serunya lagi, begitu mendarat, kami diajak kerja bakti untuk melipat balon. Bukan pekerjaan ringan, mengingat balon parasut raksasa berukuran tinggi 19 meter, dan diameter 16,6 meter ini memiliki berat mencapai 97 kilogram! Tetapi, karena dikerjakan bersama-sama dan diselingi canda tawa, semua jadi sangat berkesan dan menyenangkan!
penasaran nih mbak...memfoto balon udara ketika di atas gimana caranya?
ReplyDeleteHalo, maaf baru jawab..hahaha...Di bagian balon dipasang kamera yang bisa diklik oleh driver balon udara ^^
Delete