Tuesday, 19 March 2013

Melanglang Dengan Balon Udara





Petualangan kali ini mengingatkan saya pada film Around the World in 80 Days. Bedanya, Phileas Fogg memakai balon udara untuk melintasi benua, sementara saya dan rombongan untuk menikmati keindahan kawasan pertanian di daerah pelosok Gold Coast.

Namanya saja pengalaman pertama, berbagai pikiran konyol langsung melintas di kepala. Apakah keranjang raksasa yang terbuat dari jalinan rotan ini muat dan kuat menampung 20 penumpang dewasa, termasuk 1 ‘pilot’? Bagaimana jika balon kami tertiup angin hingga ke benua lain? Lalu apa jadinya kalau ada burung nakal yang mencucuk balon kami hingga kempis?

Dari ketinggian
Tetapi, semua ketakutan ini menguap, berganti takjub begitu kami beranjak ke ketinggian di atas 1000 kaki. Padang rumput yang tadinya terasa kasar diinjak, kini terlihat seperti karpet hijau tebal yang halus. Serasi dengan corak hitam-putih dari ratusan kawanan sapi yang lahap merumput. Danau tampak seperti cermin yang memantulkan warna langit. Tak ada suara klakson mobil, atau deru motor, yang ada hanya keheningan. Hanya sesekali saja terdengar suara mesin pembakar gas.

Balon ini diterbangkan oleh empat mesin pembakar gas, yang juga berperan sebagai kemudi. Dua di sisi kanan dan dua di sisi kiri. Mesin pembakar gas ini berfungsi untuk memanaskan udara di atasnya hingga ke temperatur 100°C. Udara panas ini yang melambungkan balon. Untuk bergerak ke kiri atau kanan, pilot harus mengatur balon ke ketinggian yang berbeda untuk mendapatkan tekanan udara yang pas. Mendaratnya? Tergantung arah tiupan angin! Jadi, ada satu rekan pilot yang bertugas membuntuti balon dengan memakai mobil di darat.

Serunya lagi, begitu mendarat, kami diajak kerja bakti untuk melipat balon. Bukan pekerjaan ringan, mengingat balon parasut raksasa berukuran tinggi 19 meter, dan diameter 16,6 meter ini memiliki berat mencapai 97 kilogram! Tetapi, karena dikerjakan bersama-sama dan diselingi canda tawa, semua jadi sangat berkesan dan menyenangkan!

Olah raga pagi melipat balon parasut

2 comments:

  1. penasaran nih mbak...memfoto balon udara ketika di atas gimana caranya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, maaf baru jawab..hahaha...Di bagian balon dipasang kamera yang bisa diklik oleh driver balon udara ^^

      Delete

Belajar Dari Jagung

Kisah ini saya tulis sebagai kenangan sekaligus ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kakak saya, Teguh dan istrinya Caec...