Tuesday, 19 March 2013

Sarapan "Misteri" di Kebun Anggur




Dari dulu saya membayangkan romantisnya berjalan di hamparan kebun anggur. Keinginan ini akhirnya terwujud saat mengunjungi O’Reilly’s Grand Homestead and Boutique Vineyard, sekitar 35 menit berkendara mobil dari Gold Coast. Kebun anggur yang telah dikelola turun temurun oleh keluarga O’Reilly sejak lebih dari 80 tahun yang lalu ini berlokasi di lembah Canungra yang tenang dan indah.





Saat saya berkunjung terlihat deretan pohon anggur yang baru setinggi pinggang orang dewasa. Uniknya, setiap lajur dari deretan pohon anggur ini diberi nama. Salah satunya adalah nama King of Rock and Roll Elvis Presley. Di tengah halaman luas yang dihampari rumput dengan rumpun mawar kuning dan rhododendron merah jambu itu berdiri bangunan rumah dengan arsitektur kuno khas Queensland.  
Sebelumnya, rumah yang dibangun pada 1858 ini adalah milik keluarga Devine dari Warwick, sebelum akhirnya dipindah ke lokasinya yang sekarang pada tahun 1989. Ruangan serta pernak-pernik interiornya masih otentik, salah satunya adalah bar kuno dengan lemari kayu yang menyimpan ratusan botol anggur hasil perasan sendiri.

Foto seorang wanita dalam warna sepia yang terpajang di dinding atas bar menarik perhatian saya. Ternyata dia adalah salah satu keluarga Devine yang telah mendiami rumah ini lebih dari 65 tahun. Tak lama setelah foto ini diambil, ia meninggal. Konon, arwahnya ikut serta saat rumah itu dipindahkan ke Canungra. Sejak saat itu, wadah gula sering berpindah tempat, dan pigura foto melompat dari tembok.





Bulu kuduk saya tiba-tiba meremang. Sebelum, melihat yang aneh-aneh, lebih baik saya kembali ke teras dan menikmati sarapan khas yang disajikan oleh keluarga O’Reilly. Croissant hangat dan wangi butter, yang diikuti dengan segelas wine dan champagne hanya mampu sejenak mengalihkan pikiran aneh-aneh saya tentang kisah dari masa lalu yang meliputi tempat ini. Tetapi, sup lentil dan kacang merah kaya bumbu, plus sosis panggang yang gurih pedas di putaran ke dua, membuat saya benar-benar lupa pada cerita seram tadi. 

No comments:

Post a Comment

Belajar Dari Jagung

Kisah ini saya tulis sebagai kenangan sekaligus ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kakak saya, Teguh dan istrinya Caec...